Bulan Rajab
Sudah beberapa hari kita melewati bulan Rajab. Ternyata banyak referensi tentang bulan ini yang tidak ada dasar hukumnya dalam Islam. Beberapa diantaranya adalah bid'ah. Ikuti deh...
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
(QS. At Taubah, 9 : 36)
Hadist riwayat Abu Hurairah ra. beliau berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada lagi fara` (anak unta pertama yang disembelih untuk berhala-berhala mereka) dan tidak pula atirah (hewan ternak yang disembelih pada sepuluh hari pertama dari bulan Rajab). Ibnu Rafi` menambahkan dalam riwayatnya: Fara` adalah anak ternak pertama yang disembelih oleh pemiliknya
Links:
[penjelasan paRa ulama tentang masalah Rajab]
http://www.almanhaj.or.id/content/1525/slash/0
* Setiap hadits yang menerangkan shalat di awal Rajab, pertengahan atau di akhir Rajab, semuanya tidak bisa diterima dan tidak boleh diamalkan.
* shalat Raghaa’ib, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam), bahkan termasuk bid’ah…. Atsar yang menyatakan (tentang shalat itu) dusta dan palsu menurut kesepakatan para ulama dan tidak pernah sama sekali disebutkan (dikerjakan) oleh seorang ulama Salaf dan para Imam.
* Demikian juga shalat malam pertama bulan Rajab, malam Isra’, Alfiah nishfu Sya’ban, shalat Ahad, Senin dan shalat hari-hari tertentu dalam satu pekan, meskipun disebutkan oleh sebagian penulis, tapi tidak diragukan lagi oleh orang yang mengerti hadits-hadits tentang hal tersebut, semuanya adalah hadits palsu dan tidak ada seorang Imam pun (yang terkemuka) menyunnahkan shalat ini.
* Tidak ada riwayat yang sah yang menerangkan tentang keutamaan bulan Rajab dan tidak pula tentang puasa khusus di bulan Rajab, serta tidak ada pula hadits yang shahih yang dapat dipegang sebagai hujjah tentang shalat malam khusus di bulan Rajab.
* Bahwa membaca kisah tentang Isra’ dan Mi’raj dan merayakannya pada malam tang-gal dua puluh tujuh Rajab adalah BID’AH. Berdzikir dan mengadakan peribadahan tertentu untuk merayakan Isra’ dan Mi’raj adalah BID’AH, do’a-do’a yang khusus dibaca pada bulan Rajab dan Sya’ban semuanya tidak ada sumber (asal pengambilannya) dan BID’AH, sekiranya yang demikian itu perbuatan baik, niscaya para Salafush Shalih sudah melaksanakannya.
[membahas amalan bulan Rajab]
http://baiturrahmah.blogsome.com/2006/07/17/membahas-amalan-bulan-rajab/
# Shalat 20 rakaat setelah Sholat Maghrib di malam pertama bulan Rajab, Hadits ini Maudhu’ Kata Ibnul Jauzi: ‘Hadits ini palsu dan kebanyakan rawi-rawinya adalah majhul (tidak dikenal biografinya).
# Puasa satu hari di bulan Rajab, Hadits ini sangat lemah.
# Puasa satu hari dan sholat 4 rakaat dengan bacaan tertentu, Hadits ini Maudhu’.
# Puasa dengan jumlah hari tertentu, Hadits ini Palsu.
[hadits-hadits palsu tentang keutamaan shalat dan puasa di bulan Rajab]
http://www.almanhaj.or.id/content/1523/slash/0
* Tentang bulan Rajab, keutamaannya dalam masalah shalat dan puasa padanya dibanding dengan bulan-bulan yang lainnya, semua haditsnya sangat lemah dan palsu. Oleh karena itu tidak boleh seorang Muslim mengutamakan dan melakukan ibadah yang khusus pada bulan Rajab.
* “Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku”, HADITS INI “ MAUDHU’.
* “Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab, karena malam itu Malaikat menamakannya Raghaaib”, HADITS INI MAUDHU’.
* “Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaan al-Qur’an atas semua perkataan, keutamaan bulan Sya’ban seperti keutamaanku atas para Nabi, dan keutamaan bulan Ramadhan seperti keutamaan Allah atas semua hamba”, HADITS INI MAUDHU’.
* “Barangsiapa shalat Maghrib di malam pertama bulan Rajab, kemudian shalat sesudahnya dua puluh raka’at, setiap raka’at membaca al-Fatihah dan al-Ikhlash serta salam sepuluh kali. Kalian tahu ganjarannya? Sesungguhnya Jibril mengajarkan kepadaku demikian.” Kami berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, dan berkata: ‘Allah akan pelihara dirinya, hartanya, keluarga dan anaknya serta diselamatkan dari adzab Qubur dan ia akan melewati as-Shirath seperti kilat tanpa dihisab, dan tidak disiksa” HADITS MAUDHU’.
* “Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab dan shalat empat raka’at, di raka’at pertama baca ‘ayat Kursiy’ seratus kali dan di raka’at kedua baca ‘surat al-Ikhlas’ seratus kali, maka dia tidak mati hingga melihat tempatnya di Surga atau diperlihatkan kepadanya (sebelum ia mati)”, HADITS INI MAUDHU’.
* “Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan”, HADITS INI SANGAT LEMAH.
* “Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan ‘Rajab’ airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu”, HADITS INI BATHIL.
* “Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barang siapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah”, HADITS INI PALSU.
[tentang puasa Rajab]
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=921&Itemid=30
* Bulan Rajab merupakan salah satu bulan Muharram yang artinya dimulyakan (Ada 4 bulan: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Puasa dalam bulan Rajab, sebagaimana dalam bulan-bulan mulya lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda “Puasalah pada bulan-bulan haram(mulya).”
[fenOmena bid’ah di bulan Rajab]
http://vbaitullah.or.id/downloads/ebooks/bidah-rajab.pdf
* Rojab secara bahasa diambil dari kata “Rojaba ar-rajulu rajaban”, artinya
Mengagungkan dan memuliakan. Rojab adalah sebuah bulan. Dinamakan dengan Rojab dikarenakan mereka dulu sangat mengagungkannya pada masa jahiliyah yaitu dengan tidak menghalalkan perang di bulan tersebut.
* Tidak ada hadits shohih yang dapat dijadikan hujjah seputar amalan khusus di bulan Rojab, baik puasa maupun sholat malam dan sejenisnya. Dan dalam menegaskan hal ini, aku telah didahului oleh Al-Imam Abu Isma’il Al-Harowi Al-ha_dz. Kami meriwayatkan darinya dengan sanad shohih, demikian pula kami meriwayatkan dari selainnya.
* Riwayat tentang Sholat Roghoib adalah maudhu’ (palsu) dengan kesepakatan para pakar ahli hadits. Oleh karena itu, beribadah dengan hadits palsu merupakan kebid’ahan dalam agama, apalagi sholat Roghoib ini baru dikenal mulai tahun 448H
* Tidak boleh mengkhususkan puasa di bulan Rojab sebagai pengagungan terhadapnya. Sedangkan apabila seseorang telah bterbiasa / rutin berpuasa sunnah (puasa Daud atau Senin Kamis misalnya, baik di bulan Rojab maupun tidak) dan tidak beranggapan sebagaimana anggapan salah masyarakat awam sekitarnya, maka ini diperbolehkan.
* Tatkala Islam datang, secara tegas telah membatalkan acara sembelihan Rojab serta mengharomkannya.
[setiap perkaRa baru yang tidak ada sebelumnya di dalam agama adalah bid’ah]
http://www.almanhaj.or.id/content/1399/slash/0
* Bid’ah berasal dari kata al-ikhtira’ yaitu yang baru yang dicip-takan tanpa ada contoh sebelumnya. bid’ah adalah cara baru yang dibuat tanpa ada contoh dari syari’at. Sebab bid’ah adalah sesuatu yang keluar dari apa yang telah ditetapkan dalam syari’at.
* Bid’ah itu sendiri ada dua macam: Bid’ah dalam bentuk ucapan atau keyakinan, dan bentuk lain dalam bentuk perbuatan dan ibadah.
[wajib menjelaskan hadits-hadits dha’if kepada umat islam]
http://www.almanhaj.or.id/content/1359/slash/0